Selasa, 30 November 2010

Anti-Tritunggal

Anti-Tritunggal

(disebut juga Nontrinitarianisme) merupakan sebuah kepercayaan kristen yang menyatakan penolakan atas doktrin Tritunggal, baik sebagian atau keseluruhan doktrin, karena dianggap tidak tercantum secara eksplisit di Alkitab.
Keberadaan Tritunggal tidak dianggap penting sama sekali oleh semua penganut anti-Tritunggal. Unitarian merupakan salah satu cabang dari anti-Tritunggal, yang menyatakan bahwa Tuhan hanya memiliki satu kepribadian. Penganut anti-Tritunggal modern berbeda pendapat mengenai Allah Bapa, Yesus, dan Roh Kudus.

Asal Mula

Menurut buku The Outline of History karangan H.G. Wells:
"Kita dapat menyaksikan belakangan ini banyak penganut Kristen yang terpecah belah tentang Tritunggal. Tidak ada sedikitpun bukti yang menyatakan bahwa para rasul pernah mendengar kata 'Tritunggal' langsung dari Yesus."[6]
Penganut anti-Tritunggal berpendapat bahwa kepercayaan mereka telah lebih dulu ada jauh sebelum Tritunggal menjadi doktrin. Debat di antara kedua kubu—yang sama-sama mengajukan dasar Alkitab—lebih banyak berpusat pada sifat ketuhanan Yesus. Anti-Tritunggal berpendapat, Yesus bahkan merendah dan menolak disebut sebagai Anak Tuhan,[7] dan dia menjelaskan kedudukannya dengan menyatakan bahwa dia akan pergi kepada "Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."[8] Selain itu, Yesus juga menyatakan bahwa "hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa",[9] dan juga ketika mengutip Ulangan 6:4 pada Markus 12:29 dia berkata, "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa."
Sebagaimana halnya penganut anti-Tritunggal, para ahli Alkitab yang meneliti mengenai Yesus dilihat dari sudut pandang sejarah selalu menekankan bahwa ajaran Yesus tidak pernah menyatakan bahwa dirinya setara dengan Tuhan, dan tidak pula mengajarkan mengenai Tritunggal (sebagai contoh, Yesus Seminari (Jesus Seminar)).
Lafal dari Doa Syahadat Nicea menyatakan bahwa tiga oknum dalam Tritunggal adalah "setara"; ini adalah ekspresi yang digunakan dalam doktrin Tritunggal. Sebagai gambaran, mungkin dapat dibayangkan sebuah perusahaan yang dimiliki bersama oleh beberapa orang, namun masing-masing pemilik memiliki peran yang berbeda dalam menjalankan bisnis. Anti-Tritunggal menekankan pada satu pernyataan Yesus yang menyangkal "kesetaraan", yaitu ketika Yesus menyatakan secara eksplisit bahwa posisinya lebih rendah dari Allah Bapa: "sebab Bapa lebih besar dari pada Aku (Yoh 14:28)."
Sebagai informasi, Doa Syahadat Nicea dirumuskan kira-kira 300 tahun setelah Yesus wafat, sebagai akibat dari konflik yang terjadi pada masa awal kekristenan. Anti-Tritunggal juga menyatakan bahwa Alkitab telah mengingatkan umat Kristiani untuk berhati-hati terhadap ajaran sesat buatan manusia (contoh: Matius 15:9, Efesus 4:14).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar