Selasa, 30 November 2010

Alam Baqa

Setelah kesemua alam semesta hancur dan makhluk mati, kemudian Allah menghidupkan kembali para umatnya untuk dikumpulkan dan diadili. Kesemua proses penciptaan sampai dengan penghancuran telah selesai, yang telah di tulis kesemuanya dalam Lauh Mahfuzh.
  • Yawm al-Qiyāmah
Yawm al-Qiyāmah (Arab: يوم القيامة‎, Yawm al-Bats (يوم البث)) adalah "Hari Kebangkitan" seluruh makhluk dari kematian, dalam keadaan telanjang dan tidak berkhitan menurut syariat Islam. Setelah kebangkitan selanjutnya akan memasuki fase kehidupan di mahsyar.
  • Yawm al-Mahsyar
Yaum al-Mahsyar (Arab:يومالمحشر, Yaumul Hasyir) adalah hari berkumpulnya seluruh makhluk dari awal zaman hingga akhir zaman, yang telah dibangkitkan dari mati/ kuburnya, kemudian akan dihimpun ke Mahsyar. Pada masa ini orang akan sibuk dengan urusan masing-masing, menunggu keputusan yang seadil-adilnya. Masa Peradlian ini disebut sebagai Yawm al-Hisab (Arab: يومالحسب‎) adalah perhitungan atau peradilan Tuhan yang sejati pada saat ini, segala amal ibadah dan dosa yang diperbuat semasa hidup di dunia. Berdasarkan Al-Qur'an surah Az Zumar, yang berbunyi:
Dan terang benderanglah Bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan. (Az Zumar 39:69)
  • Titian Jahannam
Selanjutnya akan diberangkatkan menuju jembatan yang menghubungkan Mahsyar dengan surga dan dibawah titian terdapat neraka. Bentuknya diyakini lebih kecil dari rambut dan lebih tajam dari mata pedang, untuk menyortir yang berhak masuk surga akan melewati jembatan tersebut dengan cepat atau lambat, sedangkan sebagian lagi akan jatuh kedasar neraka. Pada tahapan penyortiran inilah akhir dari perjalanan seorang makhluk, entah dia berada di surga atau neraka, kesemuanya berdasarkan amal (perbuatan) semasa hidupnya didunia.

Sangkakala (Shur)

Sangkakala (Shur)

Keajaiban penciptaan dari Al-Qazwînî, Sebuah adegan Malaikat Israfil sedang meniup Sangkakala (1280)
Dalam ajaran Islam dikatakan bahwa salah satu malaikat yang bernama Israfil mempunyai tugas untuk meniupkan Shur (sangkakala) pada saat hari akhir. Ketika Allah telah selesai menjadikan alam semesta, lalu Allah membuat Shur dan diserahkan kepada Malaikat Israfil. Allah meletakkan Shur di mulut Israfil, seraya menatap kearah 'Arsy, Israfil menanti kapan ia diperintahkan untuk meniup sangkakala tersebut.

[sunting] Bentuk Shur

Disebutkan pula dalam salah satu hadist, sangkakala itu bagaikan tanduk dari cahaya, dengan ukuran yang sangat besar garis tengahnya seluas langit dan bumi (alam semesta). Dalam hadist lain dikatakan sangkakala malaikat Israfil terbuat dari tanduk, “Tanduk yang ditiup’.” [58]
Muhammad bersabda: Sesungguhnya Allah menciptakan sangkalala yang mempunyai empat cabang, yaitu cabang diBarat, diTimur, dibawah langit ketujuh bagian bawah dan diatas langit ketujuh bagian atas.[59]
Didalam sangkalala terdapat pintu-pintu sebanyak bilangan ruh dialam semesta dan didalamnya ada 70 rumah, yaitu satu antaranya untuk ruh para nabi, satu rumah untuk ruh para malaikat, satu rumah untuk ruh para jin, satu rumah untuk ruh para manusia, satu rumah untuk ruh para binatang dan hingga genap 70 macam rumah dengan 70 jenis makhluk.

[sunting] Perintah peniupan di hari akhir

Ketika saatnya tiba yaitu pada hari kiamat, atas perintah Allah maka sangkakala akan ditiup oleh Israfil dalam tiga kala[60], yaitu tiupan:
  • Nafkhatul Faza' (Mengagetkan, menakutkan, menghancurkan),
Tiupan dahsyat yang pertama akan menggemparkan seluruh makhluk hidup. Allah memerintahkan Israfil memperpanjang tiupan itu tanpa berhenti. Maka gunung-gunung akan bergerak seperti awan, lalu luluh-lantak. Bumi berguncang hebat, penghuninya bagaikan anai-anai yang beterbangan, planet akan saling bertabrakan. Semua ciptaan-Nya di alam semesta hancur lebur.
  • Nafkhatus Sha'iq (Mematikan),
Jibril, Mikail, Israfil dan Hamalatul 'Arsy dimatikan oleh Allah. Malaikat terakhir yang dimatikan oleh Allah ialah 'Izrail sang Malaikat Maut. Sejak itu tak ada lagi yang hidup, kecuali Allah yang Maha Ahad, Maha Mengalahkan, Maha Sendiri, Tempat bergantung semua makhluk, Tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dialah yang Maha Awal dan Maha Akhir.
  • Nafkhatul Ba'ats/ Qiyam (Menghidupkan kembali atau membangkitkan)
Miliaran manusia sejak Adam hingga manusia yang hidup terakhir kali saat alam semesta dihancurkan, mereka menunggu giliran diadili satu per satu di Padang Mahsyar, tak ada naungan dan perlindungan selain dari diri-Nya di hari itu. Menurut ajaran Islam lama waktu menunggu itu 50.000 tahun akhirat.

Eskatologi Islam

Eskatologi Islam adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan setelah mati dialam akhirat dan al-Qiyāmah "Pengadilan Terakhir". Eskatologi sangat berhubungan dengan salah satu aqidah Islam, yaitu meyakini adanya hari akhir, kematian, kebangkitan (Yawm al-Qiyāmah), mahsyar, pengadilan akhir, surga, neraka, dan keputusan seluruh nasib umat manusia dan lainnya.[1]
Umat muslim meyakini bahwa kehancuran dunia terjadi dimana orang-orang beriman sudah tidak ada lagi dimuka bumi, yang tersisa hanya orang-orang jahat yang kembali dalam kondisi zaman jahiliyah.[2][3] Kemudian terjadinya hari kiamat tersebut dikatakan akan terjadi pada hari Jum'at.[4] Kiamat dikatakan tidak akan terjadi sehingga tidak ada lagi manusia yang menyebut nama Allah.[5]

Rahasia Allah

Tentang datangnya hari Kiamat, menurut syariat Islam maka tidak ada seorang pun yang mengetahui, baik malaikat, nabi, maupun rasul, masalah ini adalah perkara yang ghaib dan hanya Allah sajalah yang mengetahuinya. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat-ayat Al-Qur'an dan hadits Muhammad yang shahih. Allah berfirman:
Mereka bertanya kepadamu tentang Kiamat: ‘Kapankah terjadinya.’ Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat itu adalah pada sisi Rabb-ku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.’ Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Al-A’raaf: 187)
Juga dalam firman-Nya:
Manusia bertanya kepadamu tentang hari Berbangkit. Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Berbangkit itu hanya di sisi Allah.’ Dan tahukah kamu wahai (Muhammad), boleh jadi hari Berbangkit itu sudah dekat waktunya.” (Al-Ahzaab: 63)
Muhammad pernah ditanya oleh Malaikat Jibril yang datang dalam wujud seorang Arab Badui, kemudian Jibril bertanya tentang kapan akan terjadinya hari kiamat, Jibril bertanya: "Kabarkanlah kepadaku, kapan terjadi Kiamat?" Kemudian Muhammad menjawab: "Tidaklah orang yang ditanya lebih mengetahui daripada orang yang bertanya."[6][7]
Meskipun waktu terjadinya hari Kiamat tidak ada yang mengetahuinya, akan tetapi Allah memberitahukan kepada Rasul-Nya tentang tanda-tanda Kiamat tersebut. Kemudian Muhammad menyampaikan kepada ummatnya tentang tanda-tanda Kiamat. Para ulama membaginya menjadi dua:
  • Tanda-tanda kecil
  • Tanda-tanda besar.
Muhammad telah bersabda,” Hari kiamat itu mempunyai tanda, bermulanya dengan tidak laris jualan di pasar, sedikit saja hujan dan begitu juga dengan tumbuh-tumbuhan. Ghibah menjadi-jadi di merata-rata, memakan riba, banyaknya anak-anak hasil perzinahan, orang kaya diagung-agungkan, orang-orang fasik akan bersuara lantang di masjid, para ahli mungkar lebih banyak menonjol dari ahli haq”.
Beberapa hadist lain juga menjelaskan tentang datangnya hari kiamat ini, hari kiamat tidak akan terjadi sebelum bangsa Arab dipimpin oleh seseorang dari keluarga Muhammad dan memiliki nama yang sama.[8]

Pertanda kecil

Tanda kiamat kecil adalah tanda yang datang sebelum kiamat dengan waktu yang relatif lama dan kejadiannya biasa, seperti dicabutnya ilmu, dominannya kebodohan, minum khamr, berlomba-lomba dalam membangun, dan lain-lain. Terkadang sebagiannya muncul menyertai tanda kiamat besar atau bahkan sesudahnya.

Pertanda besar

Tanda kiamat besar adalah perkara yang sangat besar yang muncul dimana kiamat sudah sangat dekat sekali, kemunculannya tidak biasa terjadi dan mayoritas tanda-tandanya belum muncul, seperti muncul Dajjal, Nabi Isa, Ya’juj dan Ma’juj, terbit matahari dari Barat, dan lain-lain.

Perbedaan antara pertanda kiamat kecil dan besar

Perbedaan antara tanda-tanda kiamat kecil dan kiamat besar adalah sebagai berikut:
  1. Tanda-tanda kiamat kecil secara umum datang lebih dahulu dari tanda-tanda kiamat besar.
  2. Tanda-tanda kiamat kecil sebagiannya sudah terjadi, sebagiannya sedang terjadi dan sebagiannya akan terjadi. Sedangkan tanda-tanda kiamat besar belum terjadi.
  3. Tanda kiamat kecil bersifat biasa dan tanda kiamat besar bersifat luar biasa.
  4. Tanda kiamat kecil berupa peringatan agar manusia sadar dan bertaubat. Sedangkan kiamat besar jika sudah datang, maka tertutup pintu taubat.
  5. Tanda-tanda kiamat besar jika muncul satu tanda, maka akan diikuti tanda-tanda yang lainnya. Dan yang pertama muncul adalah terbitnya matahari dari Barat.

Daftar nama tokoh dalam Alkitab

Nama nenek moyang manusia

Berikut adalah tokoh-tokoh wanita yang dicatat namanya di Alkitab:
  • Hawa
  • Sara
  • Hagar
  • Ribka
  • Rahel
  • Lea
  • Bilha
  • Zilpa
  • Tamar (menantu Yehuda)
  • Rut (lihat pula Kitab Rut)
  • Batsyeba
  • Abigail
  • Tamar (putri Daud)
  • Miryam
  • Debora
  • Izebel
  • Atalya
  • Ester (lihat pula Kitab Ester)
  • Maria
  • Elisabet
  • Maria Magdalena
  • Maria ibu Yakobus
  • Maria saudari Martha
  • Martha
  • Salome
  • Priskila
  • Safira
  • Dorkas/Tabita
  • Eunike

Orang-orang di sekitar Musa

  • Amram dan Yokhebed
  • Musa bin Amram dan Zipora, Gersom bin Musa, Eliezer bin Musa
  • Harun bin Amram dan Eliseba, (anak: Nadab, Abihu, Eleazar, Itamar bin Harun)
  • Miryam binti Amram
  • Yitro / Rehuel
  • Yosua bin Nun
  • Kaleb bin Yefune (anak: Hur bin Kaleb)
  • Bileam bin Beor

Alkitab

Sampul Alkitab Terjemahan Lama
Alkitab adalah kitab suci umat Kristiani. (Kadang-kadang disebut pula dengan istilah Injil, meskipun sesungguhnya hanya keempat kitab pertama dalam Perjanjian Baru yang disebut dengan Injil).
Alkitab dibagi atas dua bagian utama: Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama. Bagian-bagian utama ini disebut "Perjanjian" karena Allah bangsa Israel membuat perjanjian kepada manusia. Pertama kalinya antara Musa dan bangsa Israel dan kedua kalinya antara Yesus Kristus dan seluruh umat manusia.
Hampir semua buku Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani, kecuali beberapa bagian yang ditulis dalam bahasa Aram dari kitab Daniel sedangkan semua buku Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Asal kata "Alkitab"

Sebuah Alkitab milik sebuah keluarga Amerika terbitan tahun 1859.
Istilah Alkitab berasal dari kata "Al-Kitab" (bahasa Arab: الكتاب) berarti "buku" atau "kitab". Di negeri-negeri berbahasa Arab sendiri Alkitab disebut sebagai "Al-Kitab Al-Muqaddas" (bahasa Arab: الكتاب المقدس).
Dalam bahasa Indonesia, Alkitab kadang disebut dengan istilah Bibel.Filo (20 SM – 50 M) dan Yosefus menyebut Perjanjian Lama sebagai bibloi hiërai. Hieronimus, seorang Bapak Gereja yang disuruh oleh Paus Damasus untuk merevisi Alkitab Latin, berkali-kali menyebut Alkitab dengan nama Biblia yang merupakan kata dari bahasa Latin yang berarti "buku". Alkitab dalam bahasa Inggris menyebut kitab suci sebagai the Bible, dan dalam bahasa Jerman sebagai die Bibel.

[sunting] Struktur dan pembagian Alkitab

[sembunyikan]
Bagian dari seri artikel tentang

Agama Kristen
Yesus Kristus
Kelahiran · Kematian · Kebangkitan ·
Natal · Jumat Agung · Paskah
Dasar
Gereja · Injil · Kerajaan ·
Rasul: Paulus · Petrus
Alkitab
Perjanjian Baru · Perjanjian Lama · Kanon · Deuterokanonika
Teologi
Allah Bapa · Allah Putra · Allah Roh Kudus
Trinitas · Keselamatan · Baptisan · Maria ·
Ajaran
Sepuluh Perintah Allah · Hukum Kasih · Amanat Agung ·
Kotbah di Bukit: Ucapan Berbahagia · Doa Bapa Kami
Sejarah Kekristenan
Gereja mula-mula · Konsili ·
Pengakuan iman · Misi · Skisma Timur-Barat ·
Perang Salib · Reformasi · Kontra Reformasi
Denominasi Kristen
Topik terkait
Khotbah · Doa · Ekumenisme · Gerakan ·
Seni · Musik · Liturgi · Kalender · Simbol · Kritik
P christianity.svg Portal Kristen
Alkitab terdiri dari 66 bagian yang disebut dengan kitab atau buku, 39 termasuk dalam Perjanjian Lama dan 27 dalam Perjanjian Baru yang diakui oleh seluruh denominasi Kristen, serta kitab tambahan Deuterokanonika yang jumlahnya bervariasi menurut denominasi Kristen (kaum Protestan hanya mengakui ke-66 kitab non-Deuterokanonika).
Berdasarkan isinya dan gaya penulisan, Perjanjian Lama dapat dikelompokkan menjadi 5 bagian utama yaitu Kitab Taurat (5 kitab), Kitab Sejarah (12 kitab), Kitab Puisi (5 kitab), Kitab Nabi-nabi Besar (5 kitab) dan Kitab Nabi-nabi Kecil (12 kitab). Sementara pengelompokan untuk Perjanjian Baru adalah Kitab Injil (4 kitab), Kitab Sejarah (1 kitab), Surat-surat Rasuli (21 kitab) dan Kitab Wahyu (1 kitab).
Masing-masing kitab atau buku dibagi lagi menjadi beberapa pasal (mulai dari yang paling pendek 1 pasal: Obaja, Filemon, 2 Yohanes, 3 Yohanes, Yudas; dan yang paling panjang 150 pasal: Mazmur) dan masing-masing pasal dibagi menjadi beberapa ayat (mulai dari yang paling pendek 2 ayat: Mazmur 117; dan yang paling panjang 176 ayat: Mazmur 119).
"Alamat Alkitab" adalah cara yang digunakan untuk memudahkan pencarian lokasi ayat di dalam Alkitab. Kejadian 1:1, misalnya, menunjuk pada ayat pertama pada pasal pertama pada kitab Kejadian, yaitu kitab pertama dalam Alkitab.
Kitab-kitab di Alkitab disusun secara semi-kronologis. Semi-kronologis karena beberapa kitab tidak diketahui waktu penulisannya, dan beberapa lainnya merupakan kumpulan tulisan yang dikelompokkan menurut gaya penulisannya. Kitab Amsal yang ditulis oleh Salomo, misalnya, tidak ditempatkan setelah kitab 1 Raja-raja yang membahas riwayat Salomo, namun dikelompokkan bersama-sama dengan kitab-kitab puisi lainnya. (Ayub, Mazmur, Pengkotbah, Kidung Agung). Kitab nabi Yeremia yang hidup di zaman raja Yosia, contoh lainnya, tidak ditempatkan setelah kitab 2 Raja-raja yang membahas riwayat raja Yosia, namun bersama-sama dengan kitab-kitab nabi nabi besar lainnya (Yesaya, Ratapan Yeremia, Yehezkiel, dan Daniel. Kitab-kitab lainnya, terutama kitab-kitab sejarah, disusun secara kronologis dan urutannya mempengaruhi cara pembacaan agar tidak membingungkan. Kitab Keluaran, misalnya, tidak dapat dibaca sebelum membaca kitab Kejadian karena pembaca tidak akan mengerti latar belakangnya. Demikian juga kitab Kisah Para Rasul tidak dapat dibaca sebelum membaca keempat kitab Injil, karena kitab-kitab itu merupakan latar belakang penulisan Kisah Para Rasul. Namun beberapa kitab, seperti Amsal dan Pengkotbah, dapat dibaca secara lepas, walaupun pembaca akan lebih memahaminya jika mengetahui riwayat penulisnya, Salomo, yang dibahas di kitab-kitab sebelumnya (1 & 2 Raja-raja dan 1 & 2 Tawarikh).
Pembagian Alkitab ke dalam buku, pasal, dan ayat, dan pengurutannya merupakan hasil dari kanonisasi oleh bapak gereja mula-mula. Struktur tersebut tidak berubah selama ratusan tahun, namun beberapa terjemahan Alkitab kadang-kadang memiliki konvensi yang sedikit berbeda, misalnya dalam kitab Mazmur Alkitab bahasa Indonesia nama penggubah Mazmur dan judul lagu dijadikan ayat yang pertama dalam suatu pasal, sedangkan dalam bahasa Inggris tidak. Oleh karena itu Alkitab bahasa Indonesia memiliki beberapa puluh ayat lebih banyak dari bahasa Inggris.
Selain itu setiap terjemahan Alkitab memiliki bagian sub-pasal yang disebut dengan perikop, yaitu yang membahas suatu topik tertentu.
Selain itu semenjak dahulu ada diskusi tentang kanon Alkitab: buku apa saja yang bisa dianggap bagian dari Alkitab. Pada abad ke-3 SM, Alkitab Ibrani atau Tanakh diterjemahkan dalam bahasa Yunani. Terjemahan ini disebut Septuaginta, tetapi memuat sejumlah buku yang tidak terdapat dalam versi Yahudi. Buku-buku ini disebut buku-buku Deuterokanonika.

[sunting] Daftar Kitab dalam Alkitab

Sampul Alkitab Terjemahan Baru
Alkitab terdiri dari:
  • 39 kitab Perjanjian Lama atau kitab-kitab bahasa Ibrani; karena 97% isinya ditulis dalam bahasa Ibrani dan sisanya dalam bahasa Aramaik.
  • 27 kitab dan surat Perjanjian Baru atau kitab-kitab bahasa Yunani; karena ditulis dalam bahasa Yunani oleh para pengikut Kristus (disebut sebagai orang Kristen).
  • Kitab-kitab Deuterokanonika atau Apokrif (hanya dipakai oleh gereja Katolik Roma dan Ortodoks dan jumlahnya berbeda-beda menurut denominasi. Kristen Katolik memakai 7 kitab dan 2 tambahan pada kitab-kitab Perjanjian Lama lainnya.)
Perjanjian Lama Deuterokanonika Perjanjian Baru
Kitab Kejadian Kitab Tobit Injil Matius
Kitab Keluaran Kitab Yudit Injil Markus
Kitab Imamat Kitab 1 Makabe Injil Lukas
Kitab Bilangan Kitab 2 Makabe Injil Yohanes
Kitab Ulangan Kitab Kebijaksanaan Salomo Kisah Para Rasul
Kitab Yosua Kitab Yesus bin Sirakh Surat Paulus kepada Jemaat di Roma
Kitab Hakim-Hakim Kitab Barukh Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Korintus
Kitab Rut Surat Yeremia Surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Korintus
Kitab 1 Samuel Tambahan Daniel Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia
Kitab 2 Samuel Tambahan Ester Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus
Kitab 1 Raja-raja
Surat Paulus kepada Jemaat di Filipi
Kitab 2 Raja-raja
Surat Paulus kepada Jemaat di Kolose
Kitab 1 Tawarikh
Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Tesalonika
Kitab 2 Tawarikh
Surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Tesalonika
Kitab Ezra
Surat Paulus yang Pertama kepada Timotius
Kitab Nehemia
Surat Paulus yang Kedua kepada Timotius
Kitab Ester
Surat Paulus kepada Titus
Kitab Ayub
Surat Paulus kepada Filemon
Kitab Mazmur
Surat kepada Orang Ibrani
Kitab Amsal
Surat Yakobus
Kitab Pengkotbah
Surat Petrus yang Pertama
Kitab Kidung Agung
Surat Petrus yang Kedua
Kitab Yesaya
Surat Yohanes yang Pertama
Kitab Yeremia
Surat Yohanes yang Kedua
Kitab Ratapan
Surat Yohanes yang Ketiga
Kitab Yehezkiel
Surat Yudas
Kitab Daniel
Wahyu kepada Yohanes
Kitab Hosea

Kitab Yoel

Kitab Amos

Kitab Obaja

Kitab Yunus

Kitab Mikha

Kitab Nahum

Kitab Habakuk

Kitab Zefanya

Kitab Hagai

Kitab Zakharia

Kitab Maleakhi

[sunting] Pembagian Alkitab dan Statistik Alkitab

Matius 6
Pembagian dan statistik ke-66 kitab dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
Alkitab Perjanjian Lama Taurat   Kej. kitab 1 50 pasal 1533 ayat 31831 kata[1]
Kel. 2 40 1213 26962
Im. 3 27 859 20068
Bil. 4 36 1288 26857
Ul. 5 34 959 23015
Tulisan-tulisan Kitab sejarah Yos. 6 24 658 15281
Hak. 7 21 618 15785
Rut 8 4 85 2162
1Sam. 9 31 810 20745
2Sam. 10 24 695 16794
1Raj. 11 22 816 20016
2Raj. 12 25 719 19090
1Taw. 13 29 942 16879
2Taw. 14 36 822 20989
Ezr. 15 10 280 6176
Neh. 16 13 406 8706
Est. 17 10 167 4785
Kitab puji-pujian/ucapan syukur Ayb. 18 42 1070 14474
Mzm. 19 150 2461 35156
Ams. 20 31 915 11871
Pkh. 21 12 222 4496
Kid. 22 8 117 1974
Nabi-nabi Nabi-nabi besar Yes. 23 66 1292 30632
Yer. 24 52 1364 34516
Rat. 25 5 154 2514
Yeh. 26 48 1273 31797
Dan. 27 12 357 9747
Nabi-nabi kecil Hos. 28 14 197 4297
Yl. 29 3 73 1617
Am. 30 9 146 3414
Ob. 31 1 21 507
Yun. 32 4 48 1095
Mi. 33 7 105 2496
Nah. 34 3 47 979
Hab. 35 3 56 1152
Zef. 36 3 53 1322
Hag. 37 2 38 947
Za. 38 14 211 5142
Mal. 39 4 55 1481
Perjanjian Baru Injil Injil Sinoptik Mat. 40 28 1071 20168
Mrk. 41 16 678 13079
Luk. 42 24 1151 22259
  Yoh. 43 21 879 17067
Sejarah   Kis. 44 28 1007 22066
Surat Surat-surat Paulus Rom. 45 16 433 8846
1Kor. 46 16 437 8943
2Kor. 47 13 257 5897
Gal. 48 6 149 2959
Ef. 49 6 155 2725
Flp. 50 4 104 1953
Kol. 51 4 95 1866
1Tes. 52 5 89 1749
2Tes. 53 3 47 954
1Tim. 54 6 113 2184
2Tim. 55 4 83 1558
Tit. 56 3 46 898
Flm. 57 1 25 390
  Ibr. 58 13 303 6483
Surat-surat Petrus 1Ptr. 59 5 108 1838
2Ptr. 60 5 105 2328
  Yak. 61 3 61 1517
Surat-surat Yohanes 1Yoh. 62 5 105 2410
2Yoh. 63 1 13 285
3Yoh. 64 1 14 316
  Yud. 65 1 25 638
Akhir zaman   Why. 66 22 404 10396
Total Statistik Perjanjian Lama atau Kitab-Kitab Ibrani 39 929 23145 496485
Total Statistik Perjanjian Baru atau Kitab-Kitab Yunani Kristen 27 260 7957 161772
Total Statistik Alkitab 66 buku 1189 pasal 31102 ayat 658257 kata

Ulul Azmi

Ulu al-Azmi (Arab أولوالعذم) adalah gelar yang diberikan kepada para rasul yang memiliki kedudukan tinggi/ istimewa karena ketabahan dan kesabaran yang luar biasa, dalam menyebarkan agama.
Hanya lima rasul yang mendapatkan julukan ini, dari beberapa rasul yang telah diutus oleh Allah. Gelar ini adalah gelar tertinggi/istimewa ditingkat para nabi dan rasul. Tentang gelar ini telah dijelaskan pada Al-Qur'an Surah Al-Ahqaaf ayat 35 dan Asy-Syuraa ayat 13.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Rasul Ulul Azmi

Para Rasul yang memiliki julukan Ulul Azmi adalah:

[sunting] Kriteria Ulu al-Azmi

Ada beberapa kriteria yang menjadi acuan untuk mendapatkan gelar ini, diantara lain adalah:
  • Memiliki kesabaran yang tinggi ketika berdakwah
  • Senantiasa memohon kepada Allah agar tidak menurunkan azab kepada kaumnya
  • Senantiasa berdoa agar Allah memberi hidayah kepada kaum mereka

[sunting] Kisah Ulu al-Azmi

[sunting] Nuh

Nuh adalah rasul pertama yang diutus Allah untuk meluruskan akidah dan akhlak umat yang telah menyimpang jauh dari ajaran yang benar. Kualifikasi Nuh sebagai ulul azmi di antaranya karena kesabarannya dalam berdakwah dan mendapat hinaan dari kaumnya. Nuh tanpa menyerah terus menerus mendakwahi keluarga, kerabat dan masyarakat umum, untuk kembali kejalan yang lurus. Hampir 1000 tahun usianya jumlah umat yang mengikutinya tidak lebih dari 200 orang. Bahkan istri dan anaknya yang bernama Kan’an termasuk penentangnya. Atas kehendak Allah umat Nuh yang membangkang ditenggelamkan dengan gelombang air bah dan semuanya hancur, kecuali Nuh dan pengikutnya yang beriman.

[sunting] Ibrahim

Sejak masih bayi Ibrahim harus diasingkan ke dalam gua, yang disebabkan oleh perintah Raja Namrudz untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang baru lahir. Setelah dewasa, ia harus berhadapan dengan raja dan masyarakat penyembah berhala termasuk kedua orang tuanya yang pembuat berhala. Bahkan ia harus menerima siksaan yang pedih, yaitu dibakar hidup-hidup dan diusir dari kampung halamannya. Sudah hampir seratus tahun usia dan pernikahannya dengan Sarah, ia belum dikaruniai anak hingga istrinya meminta ia menikahi seorang budak berkulit hitam bernama Hajar untuk dijadikan istri. Akhirnya Hajar dapat melahirkan seorang anak yang diberi nama Ismail. Allah memerintahkan Ibrahim untuk “membuang” istri dan anak yang baru lahir dan sangat dicintainya itu ke tanah gersang di Makkah. Karena kesabaran dan kepatuhannya, perintah itu dilaksanakan. Namun, perintah lebih berat diterima Ibrahim, yaitu harus mengorbankan Ismail yang baru beranjak remaja. Hal ini pun ia laksanakan, meskipun akhirnya yang disembelih adalah seekor domba. selain itu ujian Ibrahim yang lain adalah membangun Ka'bah, membersihkan ka'bah dari kemusyrikan, menghadapi Raja Namrudz yang zalim.

[sunting] Musa

Musa termasuk orang sabar dalam menghadapi dan mendakwahi Firaun. Selain itu, dia juga mampu untuk bersabar dalam memimpin kaumnya yang sangat pembangkang. Ketika Musa akan menerima wahyu di Bukit Sinai, pengikutnya yang dipimpin Samiri menyeleweng dengan menyembah berhala emas anak sapi. Harun yang ditugasi mengganti peran Musa, tidak sanggup untuk menghalangi niat mereka, bahkan ia diancam hendak dibunuh. Tetapi, Musa pernah tidak dapat bersabar ketika berguru kepada Khidir.

[sunting] Isa

Banyak hal yang menunjukkan bahwa Isa memiliki kesabaran dan keteguhan dalam menyampaikan ajaran Allah. Terutama, ketika Isa sabar menerima cobaan sebagai seorang yang miskin, pengkhianatan seorang muridnya, Yudas Iskariot, menghadapi fitnah, penolakan, hendak diusir dan dibunuh oleh kaum Bani Israil. Kehidupan Isa menggambarkan kezuhudan dan ketaatan dalam beribadah.
“Isa menemui kaumnya dengan memakai pakaian dari wol. Ia keluar dalam keadaan tidak beralas kaki sambil menangis serta wajahnya tampak pucat karena kelaparan dan bibirnya tampak kering karena kehausan. Isa berkata, “Salam kepada kalian wahai Bani Israil. Aku adalah seseorang yang meletakkan dunia di tempatnya sesuai dengan izin Allah, tanpa bermaksud membanggakan diri. Apakah kalian mengetahui di mana rumahku?” Mereka menjawab: "Di mana rumahmu wahai Ruhullah?" Isa menjawab: “Rumahku adalah tempat ibadah, wewangianku adalah air, makananku adalah rasa lapar, pelitaku adalah bulan di waktu malam dan salat ku di waktu musim dingin di saat matahari terletak di Timur, bungaku adalah tanaman-tanaman bumi, pakaianku terbuat dari wol, syiarku adalah takut kepada Tuhan Yang Maha Mulia, teman-temanku adalah orang-orang yang fakir, orang-orang yang sakit, dan orang-orang yang miskin. Aku memasuki waktu pagi dan aku tidak mendapati sesuatu pun di rumahku begitu juga aku memasuki waktu sore dan aku tidak menemukan sesuatu pun di rumahku. Aku adalah seseorang yang jiwanya bersih dan tidak tercemar. Maka siapakah yang lebih kaya daripada aku?”[1][2]

[sunting] Muhammad

Sejak kecil sampai dewasa, Muhammad selalu mengalami masa-masa sulit. Pada usia 6 tahun dia sudah menjadi yatim piatu. Setelah dewasa ia harus membantu meringankan beban paman yang merawatnya sejak kecil.
Tantangan terberat yang dihadapi adalah setelah diangkatnya menjadi seorang rasul. Penentangan bukan saja dari orang lain, tetapi juga dari Abu Lahab, pamannya sendiri. Muhammad juga harus ikut menderita tatkala Bani Hasyim diboikot (diasingkan) di sebuah lembah dikarenakan dakwahnya.
Tokoh-tokoh Quraisy mempelopori pemboikotan tersebut yang isinya antara lain melarang berhubungan jual beli, pernikahan, dan hubungan sosial lainya kepada Bani Hasyim. Pemboikotan yang berjalan sekitar 3 tahun itu dan telah menghabiskan hartanya dan istrinya, Khadijah.

Bani Israil

Artikel ini adalah bagian dari seri Islam
Allah-eser-green.png
Rasul

Nabi Muhammad SAW
.
Kitab Suci

Al-Qur'an
.
Rukun Islam
1. Syahadat · 2. Salat · 3. Puasa
4. Zakat · 5. Haji
Rukun Iman
Iman kepada : 1. Allah
2. Malaikat · 3. Al-Qur'an ·4. Nabi
5. Hari Akhir · 6. Qada & Qadar
Tokoh Islam
Muhammad SAW
Nabi & Rasul · Sahabat
Ahlul Bait
Kota Suci
Mekkah · & · Madinah
Kota suci lainnya
Yerusalem · Najaf · Karbala
Kufah · Kazimain
Mashhad ·Istanbul · Ghadir Khum
Hari Raya
Idul Fitri · & · Idul Adha
Hari besar lainnya
Isra dan Mi'raj · Maulid Nabi
Asyura
Arsitektur
Masjid ·Menara ·Mihrab
Ka'bah · Arsitektur Islam
Jabatan Fungsional
Khalifah ·Ulama ·Muadzin
Imam·Mullah·Ayatullah · Mufti
Hukum Islam
Al-Qur'an ·Hadist
Sunnah · Fiqih · Fatwa
Syariat · Ijtihad
Manhaj
Salafush Shalih
Mazhab
1. Sunni :
Hanafi ·Hambali
Maliki ·Syafi'i
2. Syi'ah :
Dua Belas Imam
Ismailiyah·Zaidiyah
3. Lain-lain :
Ibadi · Khawarij
Murji'ah·Mu'taziliyah
Lihat Pula
Portal Islam
Indeks mengenai Islam
Bani Israil (bahasa Arab: بنو إسرائيل, Banū Isräīl) adalah sebutan untuk kaum keturunan Israil yakni kaum Israel. Sebutan ini juga merupakan sebutan yang digunakan dalam Al Qur'an saat merujuk hal yang sama, Allah kerap memanggil Yaqub (Bahasa Inggris Jacob) dengan nama Israel, maka anak-cucunya disebut Bani Israil. Sebuah surat dalam Al Qur'an yakni surat Al Israa' juga memiliki nama lain yang banyak dikenal sebagai surat Bani Israil.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Etimologi

Kalimat Bani Israel berasal dari Bani dalam bahasa Arab artinya keturunan dan Israel adalah kalimat yang terdiri dan dua kata Isra berarti hamba/ teman dekat dan El berarti Tuhan. Maka arti Israel adalah hamba Tuhan atau teman dekat Tuhan. Dan dalam kebanyakan bahasa Semit, bukan hanya dalam bahasa Ibrani, kata El selalu bermakna Tuhan.
Didalam sumber lain mengatakan bahwa Israil memiliki arti "berjalan di malan hari." Karena menurut beberapa sumber kisah, Yaqub sering melakukan perjalanan diwaktu malam hari, karena jika dia melakukan perjalanan disiang hari, dia takut akan ditemukan dan disiksa oleh saudaranya.[1]

[sunting] Genealogi

Dari keempat orang istrinya Ya'qub memiliki 12 putra, yakni Rubin, Simeon, Lawway, Yahuda, Zebulaon, Isakhar, Dann, Gad, Asyer, Naftali, Yusuf, dan Benyamin.[2]
Putra-putra Ya'qub inilah yang merupakan cikal bakal lahirnya istilah Bani Israil. Mereka dan keturunannya disebut sebagai Al-Asbath, yang berarti cucu-cucu. Sibith dalam bangsa Yahudi adalah seperti suku bagi bangsa Arab dan mereka yang berada dalam satu sibith berasal dari satu bapak. Masing-masing anak Ya'qub kemudian menjadi bapak bagi sibith Bani Israil. Maka seluruh Bani Israil berasal dari putra-putra Ya'qub yang berjumlah 12 orang.
Dalam sibith-sibith ini kelak diturunkan para nabi-nabi yang lain, diantaranya adalah:

[sunting] Karakter Bani Israel

Sifat-sifat Bani Isrel digambarkan didalam Al-Qur'an sebagian besar sebagai manusia yang keras kepala, membangkang, pesimis, tamak terhadap dunia, pengecut, suka menghina, mengolok-olok nabi, seperti dalam surah Al-Ahzab: 69. Allah berfirman:
Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa." (Al-Ahzab: 69)
Telah ditunjukkan beberapa mukjizat oleh para nabi Musa, Isa dan lainya. Mereka tetap tidak mengakui tentang kebenaran ajaran yang dibawa oleh para nabinya. Pembunuhan bukan hal asing dalam sejarah Bani Israel, bahkan nabi-nabi mereka, seperti Zakariyya dan Yahya pun dibunuh. Mereka juga mengira telah berhasil membunuh Isa dan bangga atas usahanya.
Semasa Yusuf memiliki kekuasaan di Mesir, Bani Israel berkembang dari tujuh puluh orang menjadi tiga juta orang. Di antara mereka terdapat ratusan ribu orang Yahudi dari keturunan Yahuda yang rata-rata berotak cerdas tetapi sebagian besar dari bangsa ini memiliki watak buruk seperti, kikir, sombong, keduniaan, berkeinginan menguasai bangsa lain, ashabiyah (fanatis), kejam dan sebagainya.[3]

[sunting] Kisah Musa

  • Menghina Musa
Musa pernah dihina oleh Bani Israel bahwa Musa memiliki penyakit kulit dan memiliki testis yang besar, Musa tidak pernah mandi bersama dengan mereka karena Musa digambarkan sebagai orang yang pemalu.[4] Terbukti setelah adanya kisah batu yang membawa baju Musa yang sedang mandi, mereka baru mempercayai Musa sebagai orang yang sehat.[5] Kisah ini tercantum dalam salah satu surah Al-Ahzab 33:69 yang berbunyi,
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa; maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah. (Al-Ahzab 33:69)
  • Pengharamkan tanah Palestina bagi Bani Israil selama 40 tahun
Tatkala Allah mewahyukan perintah-Nya kepada Musa untuk memimpin kaumnya pergi ke Palestina, tempat suci yang telah dijanjikan oleh Allah kepada Ibrahim untuk menjadi tempat tinggal anak cucunya, mereka membangkang dan enggan melaksanankan perintah itu. Alasan penolakan mereka ialah karena mereka harus menghadapi suku Kana’an yang menurut anggapan mereka adalah orang-orang yang kuat dan perkasa yang tidak dapat dikalahkan dan diusir dengan adu kekuatan. Mereka tidak mempercayai janji Allah melalui Musa, bahwa dengan pertolongan-Nya mereka akan dapat mengusir suku Kan’aan dari kota Ariha untuk dijadikan tempat pemukiman mereka selama-lamanya.
Di antara Bani Israil itu, ada 2 orang bertakwa yang menasihati mereka agar masuk dari pintu kota supaya mereka bisa menang. Akan tetapi Bani Israil menolak nasihat itu dan melontarkan kepada Musa kalimat yang menunjukkan pembangkangan dan sifat pengecut, "Pergilah engkau bersama Tuhanmu dan berperanglah, sementara kami menunggu di sini."
Melihat sikap umatnya yang pengecut, maka naik pitamlah Musa kepada umatnya yang tidak mau berjuang dan memeras keringat untuk mendapat tempat pemukiman tetapi ingin memperolehnya secara hadiah atau melalui mukjizat sebagaimana mereka telah mengalaminya dan banyak peristiwa. Dan yang menyedihkan hati Musa ialah kata-kata mengejek mereka, yang menandakan bahwa dada mereka masih belum bersih dari benih kufur dan syirik kepada Allah. Sehingga Bani Isra’il pun mendapatkan hukuman karena telah menolak perintah Allah memasuki Palestina, Allah mengharamkan negeri itu atas mereka selama empat puluh tahun dan selama itu mereka akan mengembara berkeliaran di atas bumi Allah tanpa mempunyai tempat mukim yang tetap. Mereka hidup dalam kebingungan sampai musnahlah mereka semuanya dan datang menyusul generasi baru yang akan mewarisi negeri yang suci itu sebagaimana yang telah disanggupkan oleh Allah kepada Ibrahim.[6] Kisah diatas tercantum dalam Al Qur'an surah Al-Ma'idah: 20 - 26.
  • Merubah perintah Allah
Ketika mereka akan memasuki desa di Baitul Maqdis yang dijanjikan seraya bersujud dan mengucapkan memohon ampunan, tapi mereka mengganti perintah itu dengan cara melata di atas pantatnya dan mengatakan hinthah, yakni "Sebiji gandum atau biji dalam sehelai rambut.".
Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman: "Masuklah kamu ke negeri ini (Baitul Maqdis), dan makanlah dari hasil buminya, yang banyak lagi enak dimana yang kamu sukai, dan masukilah pintu gerbangnya sambil bersujud, dan katakanlah: "Bebaskanlah kami dari dosa", niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu, dan kelak Kami akan menambah (pemberian Kami) kepada orang-orang yang berbuat baik." Lalu orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang zalim itu dari langit, karena mereka berbuat fasik. (Al-Baqarah 2:58-59)
  • Enggan melaksanakan Taurat
Bani Israel enggan melaksanakan hukum yang terdapat dalam Taurat sehingga Allah mengangkat gunung Tursina untuk mengambil perjanjian yang teguh.
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkat bukit (Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman): "Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!" Mereka menjawab: "Kami mendengar tetapi tidak mentaati." Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah) anak sapi karena kekafirannya. Katakanlah: "Amat jahat perbuatan yang telah diperintahkan imanmu kepadamu jika betul kamu beriman (kepada Taurat). (Al-Baqarah 2:93)
  • Tidak mau beriman kecuali jika melihat Allah langsung
Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang, karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya." (Al-Baqarah 2:55)
Ahli Kitab meminta kepadamu agar kamu menurunkan kepada mereka sebuah Kitab dari langit. Maka sesungguhnya mereka telah meminta kepada Musa yang lebih besar dari itu. Mereka berkata: "Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata." Maka mereka disambar petir karena kezalimannya, dan mereka menyembah anak sapi, sesudah datang kepada mereka bukti-bukti yang nyata, lalu Kami ma'afkan (mereka) dari yang demikian. Dan telah Kami berikan kepada Musa keterangan yang nyata. (An-Nissa 4:153)
  • Menuduh Musa mengolok-olok mereka
Saat mereka disuruh menyembelih sapi betina, untuk menunjukkan siapa yang telah membunuh salah seorang dari mereka.
Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina." Mereka berkata: "Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?" Musa menjawab: "Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil. (Al-Baqarah 2:67)
  • Mengarang al-kitab dengan tangan mereka
Mereka pernah mengarang al-kitab lalu mereka mengatakan ini dari Allah.
Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan. (Al-Baqarah 2:79)
  • Mengaku bahwa wahyu yang dibaca adalah asli
Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: "Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah", padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui. (Al-'Imran 3:78)
  • Merubah Firman Allah
Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui? (Al-Baqarah 2:75)
  • Menyembah patung sapi
Penyembahan ini terjadi pada saat mereka ditinggal Musa menerima wahyu berupa Taurat, salah seorang pengikut Musa yang masih dipengaruhi nuansa mistis Mesir kuno mencoba untuk membuat sebuah patung sapi betina, kemudian diperintahkan olehnya untuk menyembah patung tersebut.
Dan (ingatlah), ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat, sesudah) empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak lembu (sembahan) sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang zalim. (Al-Baqarah 2: 51)
Sesungguhnya Musa telah datang kepadamu membawa bukti-bukti kebenaran (mukjizat), kemudian kamu jadikan anak sapi (sebagai sembahan) sesudah (kepergian)nya, dan sebenarnya kamu adalah orang-orang yang zalim. (Al-Baqarah 2: 92)
  • Mengatakan Tangan Allah terbelenggu (kikir)
Orang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah terbelenggu", sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dila'nat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka. Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan dimuka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan. (Al Maa'idah 5:64)
  • Menuduh Allah itu faqir
Sesungguhnya Allah telah mendengar perkatan orang-orang yang mengatakan: "Sesunguhnya Allah miskin dan kami kaya." Kami akan mencatat perkataan mereka itu dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa alasan yang benar, dan Kami akan mengatakan (kepada mereka): "Rasakanlah olehmu azab yang membakar." (Al-'Imran 3:181)
  • Menyuruh Musa dan Tuhannya berperang untuk mereka
Mereka berkata: "Hai Musa, kami sekali sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada didalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti disini saja." (Al-Maa'idah 5:24)

[sunting] Kisah Isa

  • Persekongkolan pendeta Yahudi
Para pendeta Yahudi pernah merancang suatu persekongkolan untuk menyingkirkan Isa. Mereka ingin mengusir Isa dan membuktikan bahwa Isa datang untuk menghancurkan syariat Musa. Syariat Musa memutuskan untuk merajam seorang wanita yang berzina. Para pendeta Yahudi menghadirkan wanita yang salah yang berhak dirajam. Mereka berkumpul di sekeliling Isa dan bertanya kepadanya: “Tidakkah syariat menetapkan untuk merajam wanita yang bersalah?” Isa menjawab: “Benar,” Mereka berkata: “Ini adalah wanita yang bersalah.” Isa memandang wanita itu dan ia pun melihat para pendeta Yahudi. Isa mengetahui bahwa para pendeta Yahudi lebih banyak kesalahannya daripada wanita tersebut.
Para pendeta itu menunggu jawaban Isa. Jika ia mengatakan bahwa wanita itu tidak berhak dibunuh, maka berarti ia menentang syariat Musa dan jika ia mengatakan bahwa ia berhak dibunuh, maka ia justru menghancurkan dirinya sendiri yang membawa syariat cinta dan toleransi.
Isa memahami bahwa ini adalah persekongkolan yang akan menjebaknya, kemudian ia tersenyum dan wajahnya tampak bercahaya. Kemudian ia melihat para pendeta Yahudi dan wanita itu sambil berkata: “Barangsiapa di antara kalian yang tidak memiliki kesalahan, maka hendaklah ia merajam wanita itu.” Isa menetapkan peraturan baru yang berhubungan dengan hukum yang dijatuhkan kepada orang yang berbuat salah. Dalam syariat Islam, diajarkan hendaklah orang yang tidak berbuat salah menghukum orang yang salah dan tidak berhak seseorang pun dari kalangan manusia untuk menghukum orang yang bersalah jika ia sendiri masih memiliki kesalahan, tetapi yang harus menghukumnya adalah Allah.[7]
  • Fitnah dari Bani Israel
Ketika Isa terus mendakwahkan risalah Tuhan, kaum Bani Israel mengetahui gelagat yang tidak menguntungkan pihaknya. Maka kaum Bani Israel pun mengambil jalan dengan memfitnah Isa. Dikatakan bahwa Isa dikatakan memiliki kekuatan sebagai penyihir dan sebagai orang yang akan merubah syariat dan mereka menisbatkan kekuatannya yang luar biasa kepada kekuatan setan. Ketika mereka tidak lagi memiliki tipu daya yang dapat melumpuhkan Isa dan mereka melihat orang-orang yang lemah dan orang-orang fakir berkumpul di sekitarnya, maka mereka mulai membuat suatu makar, yaitu mereka mulai mempengaruhi orang-orang Romawi. Ketika orang Yahudi tidak berhasil memerangi Isa, maka mereka mengambil keputusan untuk menghilangkan nyawa Isa.
Mulailah para ketua pendeta Yahudi bermusyawarah untuk membuat suatu kesimpulan tentang cara yang mereka lakukan untuk menangkap Nabi Isa yang tidak menirnbulkan kegaduhan di tengah-tengah masyarakat. Ketika para pemimpin Yahudi bermusyawarah, maka salah seorang dari murid al-Masih yang dua belas pergi kepada mereka, yaitu Yahuda al-Iskhariyutha, dengan meminta sejumlah imbalan. Tetapi pada akhirnya Isa tidak berhasil mereka bunuh.[8]